Guru Harus Melihat Perkembangan Zaman
Selasa,17 Januari 2017 | PerJamWorld
![]() |
Guru Harus Melihat Perkembangan Zaman. Image by GoogleSearching. 17 Januari 2017. 17 Januari 2017 |
JAKARTA - Paparan sejarah harus diberi makna kendatipun itu adalah
sejarah mengenai perlawanan yang bermakna negatif karena bisa dipelajari cara
mengemas negatif menjadi positif. Pembelajaran sejarah saat ini harus semakin
kreatif.
Demikian diungkapkan Guru Besar Sejarah Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) Bandung Prof S Hamid Hasan, ditemui
di acara Diskusi Publik Nasional: Mengkaji Ulang Peranan Pendidikan Sejarah,
Jumat (12/11/2016), di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.
"Dasar-dasar belajar sejarah itu ada di Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Pertama. Dengan kemampuan belajar siswa, kemampuan berpikir
siswa, serta rasa ingin tahunya, siswa bisa mempelajari sejarah," lanjut
Hamid.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Ratna
Hapsari mengatakan, belajar sejarah di kelas sering kali membuat siswa mudah
bosan dan mengantuk. Hal itu terjadi karena proses pembelajarannya memakai
metode menghafal. Untuk itu, salah satu cara agar pelajaran Sejarah tidak
membosankan, guru Sejarah harus bisa melihat perkembangan zaman siswa.
"Dengan begitu, metode pembelajaran yang disampaikan juga
lebih modern dan guru juga harus banyak membaca. Terakhir, pelajaran Sejarah
bisa diaplikasikan lewat kehidupan sehari-hari," ungkap Ratna.
Terkait itu, lanjut Ratna, AGSI meluncurkan Jurnal Pendidikan
Sejarah Edisi Pertama. Untuk tujuan tersebut, AGSI menggandeng elemen
masyarakat yang peduli pada pendidikan sejarah.
"Diharapkan kami bisa mengembangkan jurnal ini dan terbit
secara rutin tiga bulan sekali," ujar Ratna.
"Bagi guru-guru sejarah yang ingin berbagi pengalaman
mengenai metode belajar sejarah atau apapun itu bisa mengirimkannya kepada
kami," lanjut dia.
Penulis : Anna Ria Oktaviani
Editor : Dadan Widia Fujiyana
0 komentar: